Allah SWT berfirman:
"Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan khumurnya (hijab) hingga ke dadanya."(QS An Nur: 31).
Selain itu diriwayatkan saat Asma' binti Abu Bakar-saudari A'isyah- masuk ke rumah Nabi Muhammad saw dengan mengenakan pakaian yang tipis, serta merta Nabi Muhammad saw memalingkan wajahnya.
Rasulullah bersabda,
"Hai Asma! Jika telah tiba masa haidnya, seorang wanita tidak dibenarkan menampakkan badannya kecuali ini dan ini-sambil beliau menunjukkan muka dan pergelangan tangannya."(HR Abu Daud).
Kewajiban menutup aurat bagi setiap muslimah tidak ada perbedaan di manapun. Pelaksanaan perintah syariah ini di sejumlah negara memang berbeda, menyesuaikan dengan karakter dan kondisi budaya dari negara masing-masing. Namun prinsip jilbab sebagaimana yang disyariatkan syariah tetaplah harus sama: menutup semua aurat kecuali wajah dan pergelangan tangan, tidak ketat, tidak transparan, dan tidak membentuk lekuk tubuh.
Berikut 5 ragam jilbab atau hijab muslimah di dunia yang di himpun dari berbagai sumber.
1. Chador di Iran
Chador atau Chadar juga dikenal dengan beberapa istilah dalam bahasa Ingrris misalnya chadah, chader, dan chadur. Chador adalah pakaian terluar atau jubah yang dikenakan menutup kepala menjulur hingga kaki yang biasa dipakai oleh wanita Iran jika bepergian keluar rumah.
Disebutkan bahwa chador telah dikenal sejak masa kekaisaran Achaemenid pada tahun 648 SM. Dimana saat itu, chador hanya digunakan oleh wanita-wanita terhormat. Tak hanya di Iran, budaya ini juga dilakukan oleh wanita-wanita di Yunani dan Bizantium kelas atas.
Sebuah foto wanita berkerudung panjang hingga menutupi dada. Wanita itu adalah Malek Jahan Khanom kaum bangsawan Iran pada tahun 1848.
Sebelum Islam menjadi agama mayoritas di Iran, chador berwarna hitam polos hanya digunakan saat upacara pemakaman. Bertahan hingga saat ini, wanita-wanita Iran menggunakan chador berwarna hitam polos tanpa penutup muka sebagai bentuk ketaatan muslimah kepada perintah Allah SWT.
2. Milayat di Libya
Wanita di Libya menggunakan milayat yang berupa kain menutupi kepala dan leher. Muka dibiarkan terbuka dan pakaian yang mereka kenakan lebar sehingga tidak membentuk lekuk tubuh. Warnanya pun bermacam-macam, tidak terbatas pada warna hitam saja.
3. Abaya di Irak
Wanita Irak menggunakan abaya, berupa pakaian terluar atau jubah berwarna gelap yang menutupi seluruh tubuh di bawah leher. Untuk menutup kepala, mereka menggunakan jilbab yang seperti pada umumnya, berupa kain lebar yang menutupi kepala hingga leher. Sedangkan beberapa wanita memilih menggunakan cadar, sehingga hanya mata saja yang dibiarkan tidak tertutup kain.
4. Charshaf di Turki
Wanita Turki pada abad ke-18 menggunakan sehelai kain yang biasanya terbuat dari wol yang dililitkan menutupi kepala hingga leher. Bagian pun tertutup kain dan yang terbuka hanyalah mata, itu pun ditutup dengan kain tipis seperti jaring yang memungkinkan mereka untuk tetap bisa melihat. Kain penutup mata dikaitkan di sebelah dahi, sehingga jika mereka bertemu dengan wanita lain, kain penutup muka tersebut dilepas agar mereka bisa saling mencium satu sama lain.
Baru setelah memasuki abad ke-19, wanita Turi yang telah dewasa menutupi badannya dengan kain lebar yang menjulur dari kepala sampai kaki. Kain ini juga menutupi muka dengan bagian mata dibiarkan terbuka. Saat ini, wanita Turki banyak memakai kain beraneka macam warna dan corak untuk menutupi kepala dan leher dengan cara yang sederhana. Jilbab ini dipadupadankan dengan pakaian tebal dan lebar yang memanjang hingga kaki.
5. Jilbab di Indonesia
Jilbab yang banyak dipakai oleh muslimah di Indonesia, berupa kain lebar yang menutupi kepala hingga dada. Sebagian besar membuarkan wajah terbuka, sedangkan ada juga beberapa muslimah yang menutupnya dengan cadar.
Belakangan ini perkembangan gaya jilbab di Indonesia semakin beraneka ragam. Beberapa modelnya mengadopsi dan berinovasi dari jilbab-jilbab di luar negeri. Tak hanya warnanya yang beragam, coraknya juga banyak pilihan. Jilbab di Indonesia biasanya dipadukan dengan busana muslim yang longgar.
Sama halnya dengan jilbab, model busana muslimah di Indonesia juga mengalami perkembangan yang pesat. Sejumlah desainer muslimah, menciptakan desain-desain yang inovatif.
sumber